Review buku : Tuck Everlasting, oleh Natalie Babbit
Tuck
Everlasting
Pengarang : Natalie Babbit
Tahun terbit : New York, 1975; Indonesia
Penerbit : Atria, 2010
Penerjemah : Mutia Dharma
Tebal halaman : 172 halaman
Bagaimana
jadinya jika anda hidup selamanya ?, hal inilah yang dialami oleh seluruh keluarga
Tuck. Mengambil setting tempat disuatu desa yang bernaman Treegap, keluarga Tuck
menjadi hidup abadi berkat mata air yang berada di tengah hutan sisi desa Treegap.
Masalah
muncul ketika Winnie Foster anak perempuan dari keluarga Foster yang memiliki
hutan desa Treegap mengetahui rahasia besar tersebut yang telah disembunyikan
keluarga Tuck selama hidupnya. Keluarga Tuck lalu membawa Winnie ke tempat yang
aman untuk menjelaskan bahwa hidup abadi
tidak semenyenangkan yang ia pikirkan dan Winnie diminta untuk tidak
mencerikatan rahasia besar tersebut.
Disisi
lain masalah yang lebih besar dihadapi oleh keluarga Tuck mengintai tanpa
mereka sadari. Seorang pria jangkung bersetelan kuning sedang mennyelidiki
keluarga yang bisa hidup abadi mendengar percakapan mereka sebelum keluarga Tuck
membawa Winnie kerumah mereka di tepi danau daerah terpencil.
Perasaan
bimbangpun dirasakan Winnie setelah mendengarkan penjelasan keluarga Tuck,
apakah dia ingin hidup abadi? Apalagi dia menyukai Jesse, anak bungsu keluarga
Tuck yang tampan. Tentu sulit mengambil keputusan, akhirnya Winnie harus
mengambil keputusannya sendiri yang terbaik.
“Bagaimana
jika kau bisa hidup selamanya?”, kalimat itulah yang ditulis pada salah satu
halaman awal buku karangan Natalie Babbitt berjudul “Tuck Everlasting”. Hal inilah
merupakan alasan kedua yang membuat saya semakin perasaran untuk membaca buku
tersebut. Kesan awal saya melihat cover buku ini ada kesan menarik yang
digambarkan melalui seorang anak perempuan dengan setelan baju terusan warna
coklat yang duduk diatas batu sambil memangku seekor kodok. Walaupun cover buku
ini tidak secerah novel pada umumnya, namun latar hutan yang merupakan perpaduan
warna hijau yang beragam mengesankan hutan yang penuh misteri.
Kisah
yang ringan namun penuh perasaan mampu dihadirkan Natalie dengan gaya bahasa
yang menarik. Tidak jarang kita juga menemukan pesan hidup yang diutarakan
dalam buku ini sehingga menyadarkan diri pembaca setelah membaca buku ini. Walaupun
ada beberapa kekurangan yaitu penerjemahan bahasa yang masih terkesan kaku dan
terdapat beberapa kesalahan ejaan .
Terlepas
dari kekurangannya, buku ini sangat menarik untuk dibaca dan bisa dijadikan tambahan koleksi buku bacaan
yang anda miliki. selamat membaca J
0 komentar:
Posting Komentar